Uji Coba Penerapan Telemedicine, Harapan Baru Pelayanan Kesehatan Berbasis Teknologi

Penulis : Humas Dibaca : 1361 Kategori : Berita Umum
Tanggal Posting : 19 Jun 2022 08:13:00

Hulu Sungai Utara, Jamkesnews – BPJS Kesehatan Cabang Barabai resmi menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan dua fasilitas kesehatan kesehatan, yakni Puskesmas Alabio dan RSUD Pambalah Batung dalam uji coba pelaksanaan layanan kesehatan berbasis telemedicine. Kerjasama tersebut tertuang dalam kegiatan penandatanganan Kesepakatan Bersama antar pihak pada Rabu (15/06).

"Dalam pengembangan uji coba pelayanan telemedicine tahun 2022-2023, BPJS Kesehatan Cabang Barabai telah menunjuk 2 fasilitas kesehatan tersebut sebagai project piloting. Dengan dilakukannya penandatanganan tersebut, Chandra mengatakan hal tersebut menandai kick off uji coba pelayanan telemedicine di faskes yang telah ditunjuk tersebut terhitung mulai 1 Juli 2022," ujar Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Barabai, Chandra Ainur Siswanto.

Dalam implementasinya, Chandra menyebut ruang lingkup dan prosedur pelayanan kesehatan yang disepakati dan dikembangkan dalam kesepakatan ini yaitu telemedicine dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) kepada masyarakat atau peserta JKN (Telemedicine Comunity Based) yang telah tersedia dalam Aplikasi Mobile JKN serta telemedicine antar fasilitas kesehatan tanpa perlu rujukan fisik (Telemedicine Hospital Based).

“Meski terbilang baru bagi para pihak dalam kesepakatan ini, tetapi semangat koordinasi dan kolaborasi yang timbul menjadikan tahap awal uji coba ini menjadi wujud nyata semangat bersama untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara sekaligus Direktur RSUD Pambalah Batung, Moch. Yandi Friyadi, menyebut pihaknya sangat menyambut baik inovasi dan pengembangan layanan yang sifatnya berbasis teknologi semacam ini. Menurutnya sudah saatnya pelayanan kesehatan untuk tidak lagi diberikan dengan cara-cara konvensional.

“Rasanya sudah sangat tepat dan memang harus untuk kita memanfaatkan teknologi dalam upaya meningkatkan dan mendekatkan layanan kepada masyarakat sehingga pelayanan kesehatan menjadi sesuatu yang pasti dan mudah diakses oleh masyarakat,” ujar Yandi.

Lebih lanjut, Yandi berharap telemedicine ini akan menjadi solusi nyata pemecah antrean yang saat ini kerap tercipta dalam alur pelayanan kesehatan baik di FKTP maupun FKRTL.

“Poin penting dalam upaya implementasi metode ini adalah bagaimana nanti sosialisasi dapat dioptimalkan kepada petugas kesehatan terutama di faskes yang telah ditunjuk agar uji coba pelayanan ini akan dapat berjalan lancar,” ungkap Yandi.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Alabio, Norsalihah menerangkan pihaknya juga menyambut baik uji coba pelayanan berbasis telemedicine ini.

“Kami sangat menyambut baik dan merasa antusias karena kami ditunjuk untuk menjadi yang pertama melaksanakan metode ini khusunya di Kabupaten HSU, hal ini juga sejalan dengan salah satu program KIA di mana di trimester pertama pada ibu hamil itu harus dikonsultasikan minimal satu kali dengan dokter spesialis kandungan,” ujar Norsalihah.

Dengan adanya telemedicine ini, menurut Norsalihah akan dapat menekan angka rujukan ke rumah sakit.

“Angka rujukan akan turun, namun kualitas pelayanan tidak berkurang karena peserta yang tidak dirujuk sekalipun juga telah mendapat penanganan berupa terapi tindakan maupun obat sesuai hasil konsultasi dengan dokter di rumah sakit,” jelasnya.

Norsalihah menambahkan pihaknya akan segera bersiap dan berusaha semaksimal mungkin berkolaborasi menyukseskan pelaksanaan uji coba pelayanan berbasis telemedicine ini.

"Insyaallah, peralatan dan juga tenaga medis kami akan siap dan mampu menyelenggarakan pelayanan ini dengan baik, itu komitmen kami," tutupnya. (YG/fs)


File :